Manifestasi Klinis dan Tatalaksana Sindrome Guillain Barre

  • Julia Fitriany 1Bagian Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran, Universitas Malikussaleh, Lhokseumawe
  • Netty Heriyani BagianAnestesiologi, Fakutas Kedokteran, Universitas Malikussaleh, Lhokseumawe
Keywords: SBG, polineuropati, EMG, tatalaksana

Abstract

Sindrome Guillain Barre (SGB) merupakan suatu sindroma klinis yang ditandai adanya paralisis flasid yang terjadi secara akut berhubungan dengan proses autoimun dimana targetnya adalah saraf perifer, radiks, dan nervus kranialis. Gejalanya berupa kelemahan pada anggota gerak dan kadang-kadang dengan sedikit kesemutan pada lengan atau tungkai, disertai menurunnya refleks. Selain itu kelumpuhan dapat juga terjadi di otot-otot penggerak bola mata sehingga penderita melihat satu objek menjadi dua yang dapat disertai gangguan koordinasi anggota gerak. SGB termasuk penyakit langka dan terjadi hanya 1 atau 2 kasus per 100.000 di dunia tiap tahunnya. Diagnosis klasik SGB berdasarkan gambaran klinis, analisis cairan serebrospinal, dan pemeriksaan EMG. Terapi untuk SGB sendiri bersifat simptomatis untuk mengurangi gejala, mengobati komplikasi, mempercepat penyembuhan dan memperbaiki prognosisnya. Prognosis SGB pada umumnya baik, tetapi pada sebagian kecil penderita dapat meninggal atau mempunyai gejala sisa.

Published
2019-03-25