Karakteristik Anemia pada Pasien Peritoneal Dialisis di Rumah Sakit Zainoel Abidin

  • Abdullah Abdullah Divisi Nefrologi, Departemen Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran, USK, Aceh, Indonesia
  • Desi Salwani Divisi Nefrologi, Departemen Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran, USK, Aceh, Indonesia
  • Syafrita Rina Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.
  • Maimun Syukri Divisi Nefrologi, Departemen Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran, USK, Aceh, Indonesia
Keywords: Peritonel dialisis, Penyakit Ginjal Kronis, Anemia

Abstract

Latar belakang : Anemia merupakan komplikasi yang paling sering pada penyakit ginjal kronis (PGK). Peritoneal dialisis (PD) merupakan salah satu modalitas terapi pengganti ginjal. Kejadian anemia meningkat baik pada PGK maupun PD dan mempengaruhi morbiditas, mortalitas dan angka rawat inap.

Metodologi : Merupakan penelitian retrospektif dari rekam medik yang dilakukan mulai 1 Januari hingga 31 Desember 2021 di Rumah Sakit dr. Zainoel Abidin. Data yang diambil meliputi identitas pasien, data laboratorium yaitu hemoglobin, serum iron, total iron binding capacity dan feritin serta tatalaksana yaitu pemakaian eritropoetin dan zat besi. Penelitian melibatkan seluruh pasien dalam periode tersebut. Analisis data penelitian secara univariat.

Hasil : Terdapat 54 pasien yang menjalani continous ambulatory peritoneal dialisis (CAPD) dalam periode 1 Januari hingga 31 Desember 2021 di RS dr. Zainoel Abidin. Pasien yang menjalani CAPD umumnya laki laki (61.1%) dengan rerata usia 42.9±14 tahun. Persentase anemia 90,7 % dan anemia defisiensi besi adalah 61,1%. Rerata hemoglobin, serum iron, Total Iron Binding Capacity (TIBC), ferritin dan saturasi transferrin adalah 9,13 ± 1,96 g/dL, 57,72 ± 28,67 mg, 208,43 ± 44,83 mcg/dL, 737,12 ± 864,70 μg/L dan 28,32 ± 15,79 %. Persantase pasien PD yang mendapat eritropoetin adalah 74,1 % dan 16,7 % mendapat zat besi secara parenteral.  

Background: Anemia is an important complication in patients with chronic kidney disease. Peritoneal dialysis (PD) is one of the most common modalities of renal replacement therapy.

Methods: This was a retrospective cross-sectional study conducted at Zainoel Abidin Hospital, Banda Aceh, Indonesia, from 1 January-31 December 2021. Datas were taken from medical records in the form of patient identity, physical examination, laboratory tests such as hemoglobin, serum iron, Total Iron Binding Capacity (TIBC) and ferritin. Inclusion criteria were all adult patients.

Result: A sample of 54 patients underwent PD at dr. Zainoel Abidin Hospital. Most of them were male (61.1%) and a mean age was 42.9±14.0 years. The anemia and iron deficiency were 90,7 % and 61,1%. The mean hemoglobin, serum iron, TIBC, ferritin and transferrin saturation were 9,13 ± 1,96 g/dL, 57,72 ± 28,67 mg, 208,43 ± 44,83 mcg/dL, 737,12 ± 864,70 μg/L and 28,32 ± 15,79 %. In PD patients, 74,1 % was used Erythropoietin-stimulating agents and 16,7 % was get intravenous iron supplementation.

Conclusion : The most of patient underwent CAPD at dr. Zainoel Abidin Hospital Banda Aceh were male and intravenous iron supplementation.

Published
2024-12-29