Dampak Inisiasi Menyusui Dini Terhadap Penurunan Angka Kematian Bayi
Abstract
Angka kematian bayi adalah banyaknya kematian bayi hidup dengan usia di bawah 1 tahun per 1000 kelahiran pada 1 tahun tertentu. Menurut data dari WHO, angka kematian bayi di tahun 2022, mencapai angka 27,53 per 1000 kelahiran hidup. Berdasarkan hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) kematian bayi pada tahun 2017 adalah sebesar 24/1.000 KH (kelahiran hidup) dengan kematian neonatal 15/1.000. Terjadi penurunan angka kematian bayi (AKB) pada tahun 2017, dibandingkan AKB pada tahun 2012 yang berjumlah 32/1.000 KH dan 19/1.000 KH neonatal. Bisa disimpukan dari data kematian bayi di Indonesia bahwa telah terjadi penurunan angka kematian bayi, tetapi belum memenuhi standar angka kematian bayi yang ditentukan. Angka kematian bayi dapat ditekan dengan inisiasi menyusui dini. Inisiasi menyusui dini diakui sebagai langkah pertama dan penting untuk mengurangi angka kematian pada bayi dan anak di bawah usia lima tahun. Studi melaporkan bahwa Inisiasi Menyusui Dini dapat mengurangi lebih dari 20% kematian neonatal. Inisiasi menyusui dini memiliki target yang sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDG), yaitu bertujuan untuk mengurangi kematian neonatal dan kematian balita menjadi kurang dari 12, dan 25 per 1000 kelahiran hidup melalui penghapusan kematian anak yang dapat dicegah pada tahun 2030. WHO dan UNICEF merekomendasikan inisiasi menyusui dini dalam 1 jam setelah kelahiran, lalu dilanjutkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan. Inisiasi menyusui dini memfasilitasi ikatan emosional antara ibu dan bayi yang memberikan dorongan positif untuk konsistensi ibu dalam memberikan ASI ekslusif kepada bayi. Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan, meningkatkan proses perkembangan sensorik dan motorik, serta melindungi bayi dari penyakit menular dan kronis. Inisiasi menyusui dini memanfaatkan perubahan hormon yang terjadi segera setelah melahirkan. Ketika bayi menyusu pada payudara, impuls sensorik diteruskan dari puting ke otak. Sebagai respons, prolaktin dan oksitosin akan dikeluarkan oleh kelenjar hipofisis. Hormon prolaktin menstimulasi keluarnya ASI, sedangkan hormon oksitosin memicu keluarnya ASI. Respons hormonal tersebut akan sangat kuat segera setelah melahirkan, sehingga inisiasi menyusui dini sangat penting untuk produksi ASI dalam jangka panjang yang penting dalam menurunkan angka kematian bayi. Inisiasi menyusui dini dapat melindungi bayi dari infeksi dan menurunkan angka kematian bayi.