Perbedaan Penglihatan Stereoskopis Penderita Miopia Ringan, Sedang dan Berat pada Siswa SD Negeri Kuta Bakmee Aceh Besar
Abstract
Stereoskopis merupakan suatu tingkatan tertinggi dari penglihatan binokular. Gangguan dari penglihatan stereoskopis dapat menurunkan kualitas hidup. Salah satu faktor yang dapat menyebabkan gangguan penglihatan stereoskopis adalah kelainan refraksi. Miopia merupakan salah satu kelainan refraksi yang memiliki prevalensi cukup tinggi dan diperkirakan dapat mempengaruhi penglihatan stereoskopis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan penglihatan stereoskopis pada penderita miopia ringan, sedang, dan berat. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain penelitian cross sectional dan dilaksanakan di SD Negeri Kuta Bakmee Aceh Besar pada bulan November 2022. Subjek penelitian adalah seluruh siswa-siswi SD Negeri Kuta Bakmee dari kelas I sampai dengan kelas VI berjumlah 106 anak. Subjek diperiksa visusnya terlebih dahulu dengan bantuan alat Snellen Chart kemudian penglihatan stereoskopis dinilai dengan menggunakan buku TNO. Uji statistik menggunakan uji Mann-Whitney. Berdasarkan hasi pemeriksaan visus ditemukan sebanyak 4 anak (3,7%) mengalami miopia derajat ringan, miopia derajat sedang dan berat pada penelitian ini tidak ditemukan kasusnya, sedangkan 102 anak (96,3%) berada dalam keadaan penglihatan yang normal (emetropia). Subjek yang ketajaman penglihatan stereoskopisnya berada pada nilai 120 second of arc sebanyak 3 anak dan subjek yang ketajaman penglihatan stereoskopisnya berada pada nilai 240 sebanyak 1 anak. Subjek yang ketajaman penglihatan stereoskopisnya berada pada nilai 60 second of arc sebanyak 102 anak. Uji Mann Whitney menunjukkan terdapat perbedaan penglihatan stereoskopis antara kelompok miopia ringan dengan emetropia yang signifikan dengan nilai (p=0,000).
Stereoscopic is the highest level of binocular vision. Disturbance of stereoscopic vision can reduce quality of life. One of the factors that can cause stereoscopic visual impairment is refractive error. Myopia is a refractive disorder that has a high prevalence and is thought to affect stereoscopic vision. The purpose of this study was to determine whether there were differences in stereoscopic vision in patients with mild, moderate, and severe myopia. This research was an observational study with a cross-sectional research design and was carried out at SD Negeri Kuta Bakmee Aceh Besar in November 2022. The research subjects were all 106 students at SD Negeri Kuta Bakmee from class I to class VI. The subject's vision was examined first with the help of the Snellen Chart, then stereoscopic vision was assessed using the TNO book. Statistical test using the Mann-Whitney test. Based on the results of visual inspection, it was found that 4 children (3,7%) had mild degrees of myopia, moderate and severe myopia were not found in this study, while 102 children (96,3%) were in a state of normal vision (emetropia). There were 3 subjects whose stereoscopic visual acuity was at 120 seconds of arc and 1 subject whose stereoscopic visual acuity was at 240. Subjects whose stereoscopic visual acuity was at a value of 60 arc seconds were 102 children. The Mann Whitney test showed that there was a significant difference in stereoscopic vision between the mild myopia and emmetropia groups (p=0.000).