Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Stres pada Pasien Penyakit Jantung Koroner di Ruang Rawat Inap Jantung Rumah Sakit Zainoel Abidin Banda Aceh
Abstract
Penyakit Jantung Koroner adalah penyakit degeneratif yang diakibatkan oleh otot jantung yang kekurangan darah karena penyempitan pembuluh darah koroner yang disebabkan oleh proses aterosklerosis. Salah satu faktor yang mempengaruhi patogenesis penyakit jantung koroner adalah tingkat stres. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat stres pada pasien penyakit jantung koroner. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan desain cross sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Jumlah sampel terdiri dari 89 pasien di ruang rawat inap jantung RSUDZA. Karakteristik pasien yang dikumpulkan berupa informasi usia, jenis kelamin, status pernikahan, pendidikan, pekerjaan, pendapatan dan dukungan keluarga. Pengukuran tingkat stres dilakukan dengan menggunakan kuesioner Perceveid Stress Scale. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien PJK didominasi oleh laki-laki (71.9%), usia lansia awal 46-55 tahun (40.4%), status menikah (83.1%), tingkat pendidikan SMA (38.2%), wiraswasta (36.0%), dan pendapatan rendah (44.9%). Pasien PJK paling banyak didominasi oleh dukungan keluarga kategori baik (100%) dan tingkat stres sedang (67,4%). Analisis uji Spearman’s rank menunjukkan adanya hubungan antara usia dan pendidikan terhadap tingkat stres pada pasien PJK. Namun, tidak terdapat hubungan antara jenis kelamin, status pernikahan, pekerjaan, pendapatan, dan dukungan keluarga terhadap tingkat stres pada pasien PJK.
Coronary heart disease is a degenerative disease caused by a lack of blood supply in the heart muscle due to narrowing of the coronary arteries caused by the atherosclerotic process. One important factor affected CHD pathogenesis is patient’s stress level. This study aims to determine the factors that affect stress levels in patients with coronary heart disease. This type of research is observational analytic with cross sectional design. The sampling technique used is purposive sampling. The number of samples consisted of 89 patients in the cardiac inpatient room of RSUDZA. Patient characteristics collected in the form of information age, gender, marital status, education, occupation, income and family support. Stress levels were measured using the Perceveid Stress Scale questionnaire. The results showed that CHD patients were predominantly male (71.9%), early elderly age 46-55 years (40.4%), married status (83.1%), high school education level (38.2%), self-employed (36.0%), and low income (44.9%). Most CHD patients were dominated by good family support (100%) and moderate stress (67.4%). Spearman’s rank test analysis showed a relationship between age and education to stress levels in CHD patients. However, there was no relationship between gender, marital status, occupation, income, and family support to stress levels in CHD patients.