Demam Berdarah Dengue pada Kehamilan

  • Iskandar Iskandar Bagian Obstetri dan Ginekologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Malikussaleh
Keywords: Demam Berdarah Dengue, Kehamilan, Pengaruh Infeksi Dengue

Abstract

Demam berdarah dengue (DBD)  merupakan penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh virus dengue, suatu virus yang termasuk dalam genus Flavivirus dari famili Flaviridae dan ditularkan melalui gigitan nyamuk. Virus dengue (DENV) mempunyai empat serotipe virus yang berbeda, tetapi terkait erat, yang menyebabkan dengue (DENV-1, DENV-2, DENV-3 dan DENV-4). Manifestasi klinis infeksi DENV bervariasi dari asimtomatik hingga kondisi yang mengancam jiwa, demam berdarah dengue (DBD) dan sindrom syok dengue (DSS). Infeksi dengue pada kehamilan dapat menyebabkan risiko perdarahan bagi ibu. Risiko lainnya termasuk kelahiran prematur, kematian janin, dan transmisi vertikal. Pengobatan DBD bersifat simtomatis dan suportif. Terapi suportif berupa penggantian cairan yang merupakan pokok utama dalam tatalaksana DBD.

Dengue hemorrhagic fever (DHF) is an acute infectious disease caused by the dengue virus, a virus belonging to the genus Flavivirus of the family Flaviridae and transmitted through mosquito bites. The dengue virus (DENV) has four distinct, but closely related, virus serotypes that cause dengue (DENV-1, DENV-2, DENV-3 and DENV-4). The clinical manifestations of DENV infection vary from asymptomatic to life-threatening conditions, dengue hemorrhagic fever (DHF) and dengue shock syndrome (DSS). Dengue infection in pregnancy can pose a risk of bleeding for the mother. Other risks include preterm delivery, fetal death, and vertical transmission. DHF treatment is symptomatic and supportive. Supportive therapy in the form of fluid replacement is the main point in the management of DHF.

Published
2022-09-28