Gambaran Tingkat Pengetahuan Tenaga Medis dan Tenaga Nonmedis tentang Resusitasi Jantung Paru pada Kegawatdaruratan di RSUD Cut Meutia Aceh Utara

  • Anna Millizia Bagian Anestesiologi dan Intensif Terapi, Fakultas Kedokteran, Univesitas Malikussaleh
  • Harvina Sawitri Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh
  • Dwi Agustian Harahap Mahasiswa Fakultas Kedokteran, Universitas Malikussaleh
Keywords: tingkat pengetahuan, tenaga medis, tenaga nonmedis

Abstract

Pengetahuan mengenai resusitasi jantung paru merupakan bekal yang harus dimiliki tenaga medis dan nonmedis untuk mengatasi kejadian kegawatdaruratan yang terjadi di lingkungan sekitar terutama di lingkungan rumah sakit. Cardiac arrest adalah salah satu kegawatdaruratan penyebab utama kematian ketiga di negara-negara industri, yang mengakibatkan lebih dari 700.000 kematian di Eropa dan Amerika Serikat setiap tahun. Bentuk pertolongan pertama yang dapat diberikan ialah RJP atau Resusitasi Jantung Paru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan tenaga medis dan tenaga nonmedis tentang resusitasi jantung paru pada kegawatdaruratan di RSUD Cut Meutia Aceh Utara. Penelitian ini melibatkan 102 responden yang terdiri dari 72 tenaga medis dan 30 tenaga nonmedis. Dari hasil penelitian didapatkan tingkat pengetahuan tenaga medis terbanyak dengan kategori baik sejumlah 65 orang (90.3%) dan tingkat pengetahuan tenaga nonmedis dengan kategori baik sejumlah 17 orang (56.7%), dan masing-masing sudah penah mengikuti pelatihan RJP. Tenaga medis dengan lama bekerja 6-10 tahun, dan tenaga nonmedis dengan lama bekerja 1-5 tahun masing-masing memiliki tingkat pengetahuan yang baik.

Caridiopulmonary resuscitation is provision must be prossessed by medical and nonmedical staffs to overcome emergency problems in hospital environment. Cardiac arrest is one of the leading causes of death in industrialized countries, which is increased more than 700,000 deaths in Europe and the United States each year. The first aid can be given CPR or Pulmonary Resuscitation. This study discusses knowledge of medical staff and nonmedical staff about cardiopulmonary resuscitation in emergencies at Cut Meutia District Hospital, North Aceh. This study involved 102 respondents consisting of 72 medical staff and 30 nonmedical staff. From the results of the study obtained the highest medical knowledge is a good category with 65 people (90.3%) and th highest nonmedical knowledge is a good category with 17 people (56.7%), and each of them has been trainied of CPR. Medical staff with 6-10 years of service, and nonmedicalstaff with 1-5 years of work each have a good level of knowledge.

Published
2020-09-22