Manifestasi Klinis dan Tatalaksana Hiperleukositosis pada Anak
Abstract
Hiperleukositosis (HL) didefinisikan sebagai jumlah leukosit darah tepi lebih besar dari 100.000/uL.2 Hiperleukositosis dapat menginduksi timbulnya leukostasis, sindrom lisis tumor, dan disseminated intravascular coagulopathy (DIC). Hiperleukositosis berhubungan dengan adhesivitas (reaksi penempelan) antara endothelium abnormal dengan sel blast yang akan menyebabkkan leukostatis, thrombosis, dan pendarahan sekunder. Hiperleukositosis dapat menyebabkan viskositas darah meningkat, terjadi agregasi serta trombus sel blas pada mikrosirkulasi. Organ tubuh yang paling sering mengalami leukostasis adalah susunan saraf pusat dan paru. Leukostasis akan menyebabkan perfusi yang buruk dan terjadi hipoksia, metabolisme anaerob, asidosis laktat, akhirnya akan menimbulkan kerusakan dinding pembuluh darah dan perdarahan. Tujuan tata laksana hiperleukositosis adalah untuk hemodilusi, menurunkan viskositas, dan mencegah terjadinya leukostasis. Bila dijumpai keadaan hiperleukositosis, maka harus segera dilakukan tindakan yang meliputi hidrasi yang agresif, alkalinisasi urin dan pemberian allopurinol. Perawatan standar untuk hiperleukositosis akut harus mencakup sitoreduksi, perawatan suportif yang tepat, dan pencegahan lisis tumor. Hidrasi, alkalinisasi, allopurinol, atau oksidase urat harus segera dimulai.
Hyperleukocytosis (HL) is defined as a peripheral blood leukocyte count greater than 100,000/uL.2 Hyperleukocytosis can induce leukostasis, tumor lysis syndrome, and disseminated intravascular coagulopathy (DIC). Hyperleukocytosis is associated with adhesion (adhesion reaction) between abnormal endothelium and blast cells which will cause leukostasis, thrombosis, and secondary bleeding. Hyperleukocytosis can cause increased blood viscosity, aggregation and thrombus of blast cells in the microcirculation. The organs of the body that most often experience leukostasis are the central nervous system and lungs. Leukostasis will cause poor perfusion and hypoxia, anaerobic metabolism, lactic acidosis, eventually causing damage to the blood vessel wall and bleeding. The purpose of managing hyperleukocytosis is to hemodilute, reduce viscosity, and prevent leukostasis. If hyperleukocytosis is found, then immediate action should be taken including aggressive hydration, urine alkalinization and administration of allopurinol. Standard treatment for acute hyperleukocytosis should include cytoreduction, appropriate supportive care, and prevention of tumor lysis. Hydration, alkalinization, allopurinol, or urate oxidase should be started immediately.
