Pendekatan Diagnostik,Tatalaksana dan Pencegahan Anemia Defisiensi Besi
Abstract
Anemia adalah berkurangnya kadar hemoglobin (Hb), hematokrit (Ht) atau jumlah sel darah merah per milimeter kubik. Sebagian besar anemia pada anak balita adalah anemia zat besi, disebabkan oleh berbagai faktor yang dapat mempengaruhi status anemia pada balita. Seperti kurang konsumsi pangan sumber zat besi, kurang konsumsi makanan yang membantu penyerapan zat besi dan faktor sosial ekonomi dan lingkungan turut berpengaruh sebagai faktor tidak langsung terhadap terjadinya anemia. Gejala yang paling sering ditemukan adalah pucat yang berlangsung lama (kronis) dan dapat ditemukan gejala komplikasi lemas, mudah Lelah, mudah infeksi, gangguan prestasi belajar, menurunnya daya tahan tubuh terhadap infeksi dan gangguan perilaku. Diagnosis anemia defisiensi besi menurut Akademi Pediatri Amerika (AAP) menyarankan untuk dilakukan skrining rutin pada penderita anemia defisiensi besi untuk semua anak pada usia 12 bulan dengan melakukan pemeriksaan hematologi yaitu hemoglobin (Hb), Hematokrit (Ht), Volume Korpuskular Rerata (MCV), Rerata Hemoglobil Sel (MCH), Konsentrasi Hemoglobin Eritrosit Rerata (MCHC), Lebar Distribusi Sel Darah Merah (RDW), Jumlah Retikulosit, Kandungan Hemoglobin Retikulosit (CHr), dan feritin. Dapat dilakukan tes biokimia seperti Total Kapasitas Pengikat Besi (TIBC), Zinc protoporphyrin (ZPP), serum besi dan saturasi transferin. Pengobatan anemia defisiensi besi yaitu mengatasi faktor penyebab, pemberian preparat besi, memberikan makanan yang mengandung zat besi serta edukasi orangtua dan keluarga. Pencegahan penderita anemia defisiensi besi diberikan ASI eksklusif pada enam bulan pertama. susu fortifikasi besi saat ASI sudah tidak adekuat lagi, menghindari susu sapi pada tahhun pertama kehidupan , skrining anemia pada bayi berusia 9-12 bulan. Pemberian besi profilaksis pada bayi ,fortifikasi makanan yang tinggi zat besi, serta pencegahan kelahiran premature.
Anemia is reduced levels of hemoglobin (Hb), hematocrit (Ht) or the number of red blood cells per cubic millimeter. Anemia for children below five years old is iron deficiency anemia, caused by various factors that can influence the anemia status of for children below five years old. Such as consumption less food sources of iron, consumption less food that helps iron absorption, and socio-economic and environmental factors also influence as indirect factors in the occurrence of anemia. The most frequently found symptom is pallor that lasts a long time (chronic) and complications can be found including weakness, fatigue, easily infected, impaired learning achievement, decreased body resistance to infection and cognitive delay. The diagnosis of iron deficiency anemia according to the American Academy of Pediatrics recommends routine screening for iron deficiency anemia sufferers for all children age 12 months by hematological examinations, namely hemoglobin (Hb), Hematocrit (Ht), Mean Corpuscular Volume (MCV), Mean Corpuscular Hemoglobin (MCH), Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration (MCHC), RDW, reticulocyte count, Reticulocyte Hemoglobin content (CHr), and ferritin. Biochemical tests such as Total iron Binding Capacity (TIBC), Zinc protoporphyrin (ZPP), serum iron and transferrin saturation. Treatment for iron deficiency anemia involves the causative factors, treatment iron preparations, providing foods that contain iron and educating parents and families. For prevention, iron deficiency anemia sufferers are given exclusive breast milk for the first six months. iron fortified milk when breast milk is no longer adequate, avoiding cow's milk in the first year of life, screening for anemia in infants aged 9-12 months. Treatment prophylactic iron to infants fed, fortifying foods high in iron, and preventing premature birth.